Saturday 24 October 2015

Curhatan menarik Panasnya Surabaya Kisah Pelik Politik Negeri Ini

PANASNYA SURABAYA KISAH PELIK POLITIK DI INDONESIA
sekedar share dari curhatan temen facebook kita mas Denny siregar

Jauh sebelum ahok mengaum di depan anggota DPRD DKI, bu Risma walikota Surabaya bertarung sendirian melawan hampir semua anggota DPRD Surabaya.

Kisruh ini terkait penolakan keras RIsma terhadap agenda DPRD untuk membangun tol tengah kota Surabaya. Padahal proyek tol senilai 8 triliun itu sudah disetujui pusat. Jadi tinggal mencairkan dananya saja.

Penolakan Risma sangat beralasan karena ia tidak ingin Surabaya seperti Jakarta yang akhirnya macet tidak karuan, karena adanya tol di tengah kota yg akan memicu warga membeli mobil. Selain itu, konstruksi tol akan memicu banjir. Risma lebih ingin membangun transportasi publik yang bagus drpd membangun tol.

Penolakan Risma ini ditentang keras oleh DPRD, bahkan oleh partai pendukungnya sendiri, PDI-P. Maka dicari-carilah kesalahan untuk memecat dia dari kursi walikota Surabaya. Angket sudah disetujui oleh mayoritas dan tinggal proses pemecatan saja.

Pada saat itulah warga surabaya melawan. Mereka turun ke jalan2, mendatangi gedung DPRD, mencari2 anggota dewan sampai mereka ketakutan. Berita ini terdengar sampai ke pusat dan menjadi berita nasional. Gerah karena dituding tidak pro rakyat, para pimpinan partai pusat memerintahkan anggotanya di DPRD mencabut angket itu, dan Demokrat memecat anggotanya yang menjadi ketua. Situasi berbalik menghantam DPRD, mereka panik dan mulai saling menggaruk2 kepala teman di sebelahnya.

Keras kepalanya bu Risma dirasakan betul oleh warga Surabaya. Tapi kerasnya beliau seratus persen untuk warganya. Taman2 dipercantik, dijadikan tempat hiburan malam utk warga daripada mereka ke mall, ruang2 terbuka hijau diperluas, sekolah gratis dan banyak lagi. Bu Risma sudah menjelma sebagai seorang ibu bagi warga Surabaya dan mereka mencintainya dgn cinta anak kepada ibunya.

Itulah kenapa banyak calon dari partai yang mundur ketika Risma menjadi calon kembali. Bahkan wakilnya dulu yang sempat dia tolak tapi akhirnya terpaksa dia terima demi tidak berlarut2 masalah, berkoar menantang Risma. Tapi akhirnya, ada perintah bahwa PDI-P mencalonkan Risma dan si wakil yang tadinya ingin jadi walikota harus mendukungnya dengan menjadi wakil lagi. "Wakil lagi, wakil lagi. Gagal maning soon.." Begitu mungkin pikirnya.

Ya, siapa yang bisa melawan sosok ibu ini yang sudah melekat dihati anak-anaknya ? PDI-P juga cerdik jangan sampai Risma diusung partai lain, nasib mereka bisa seperti pilgub kemaren yang hanya mendapat suara sekitar 3% saja, karena calonnya belum memadai untuk bertarung di wilayah provinsi.

Menurut info yang beredar, bu Risma bisa menang mutlak 90% di pilkada tahun ini. Lawannya cuma sepasang dan mungkin yang nyoblos keluarga, saudara dan teman2nya sendiri.

Berita Risma sebagai tersangka tentu mengagetkan karena itu datangnya dari Kejati, institusi hukum resmi. Meski sudah dibantah Kapolda, bahkan Kapolri, masih menyisakan pertanyaan ada apa sebenarnya di balik ini ? Kasusnya pun bukan kasus korupsi, tapi pengaduan warga yg tidak puas terhadap keputusan Risma di pasar turi.

Kita jadi teringat kasus kriminalisasi ketua2 KPK beberapa waktu lalu. Dan kemungkinan akan dilakukan hal yang sama terhadap calon daerah lain yang kuat seperti Ahok misalnya. Warga kampung pulo yg tidak puas tiba2 mengadukan Ahok dan karena pengaduan itu Ahok tiba2 ditetapkan jadi tersangka. Apakah karena itu si penyanyi country memulai deklarasinya di Kampung Pulo ? Wallahu 'alam.

Tidak mudah menjadi orang jujur di negeri para bedebah ini. Tetapi semua itu layak diperjuangkan dan dikawal dengan benar. Dan hanya orang2 benar yang bisa bermain politik dengan cantik dan benar pula.

Rasanya secangkir kopi layak diseduh malam ini, semoga besok hantaman akan berbalik ke si pembuat kampanye hitam. Selamat datang di era pertaruhan. Ini pilkada2 terpanas yang bisa kita rasakan.

Betul begitu, bang ivan gunawan ? "Terserah nassar aja deh, kasian dia udah gak naek mobil lagi sekarang. Disita ma mantannyaa.."

No comments:

Post a Comment

Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya. Ingat !! kebiasaan seperti itu akan membuat Anda semakin bodoh dan terpuruk.